Profil Desa Banjarharjo

Ketahui informasi secara rinci Desa Banjarharjo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Banjarharjo

Tentang Kami

Desa Banjarharjo, Kecamatan Salaman, Magelang, merupakan sentra pertanian terpadu yang unggul. Desa ini dikenal sebagai pusat budidaya Salak Pondoh dan peternakan Kambing Etawa, yang bersinergi menciptakan model agrobisnis yang makmur dan berkelanjutan.

  • Sentra Salak Pondoh

    Banjarharjo adalah salah satu penghasil utama Salak Pondoh berkualitas di kawasan Menoreh, dengan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi mayoritas warganya.

  • Pusat Peternakan Kambing Etawa

    Desa ini menjadi basis bagi kelompok-kelompok peternak Kambing Peranakan Etawa (PE) yang maju, tidak hanya untuk produksi daging tetapi juga sebagai penghasil pupuk organik utama.

  • Model Pertanian Terpadu

    Keunikan Banjarharjo terletak pada sistem pertanian terintegrasi, di mana kotoran ternak kambing dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan perkebunan salak, menciptakan siklus ekonomi yang efisien dan ramah lingkungan.

XM Broker

Desa Banjarharjo, yang berlokasi di kawasan perbukitan sejuk Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, telah memantapkan dirinya sebagai percontohan desa agribisnis yang makmur dan berkelanjutan. Kekuatan ekonomi desa ini tidak hanya bertumpu pada satu komoditas, melainkan pada sebuah sistem pertanian terpadu yang cerdas, yakni sinergi antara perkebunan Salak Pondoh dan peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE). Model simbiosis mutualisme ini menjadi motor penggerak utama kesejahteraan, membentuk identitas Banjarharjo sebagai desa yang produktif, inovatif dan selaras dengan alam.Di saat desa-desa lain memiliki ciri khas tunggal, Banjarharjo menampilkan sebuah ekosistem ekonomi yang utuh. Perkebunan salak yang menghijau di lereng-lereng bukit mendapatkan nutrisi terbaik dari pupuk organik yang dihasilkan oleh ribuan kambing Etawa yang dipelihara warganya. Siklus produktif inilah yang mewujudkan makna dari nama "Banjarharjo" itu sendiri—sebuah komunitas (banjar) yang sejahtera dan aman (harjo), yang dibangun di atas fondasi kerja keras dan kearifan dalam mengelola sumber daya alam.

Geografi dan Wilayah Administrasi

Terletak di bagian utara Kecamatan Salaman, Desa Banjarharjo memiliki topografi perbukitan yang merupakan bagian dari bentang alam Menoreh. Kondisi geografis ini sangat ideal untuk pengembangan komoditas perkebunan dan peternakan. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Salaman dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Banjarharjo mencapai 3,25 kilometer persegi, menjadikannya salah satu desa terluas di kecamatan tersebut.Secara administratif, wilayah desa terbagi menjadi 8 Dusun dan 8 Rukun Warga (RW). Adapun batas-batas geografis Desa Banjarharjo adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Desa Ngadirejo

  • Sebelah Timur: Desa Menoreh

  • Sebelah Selatan: Desa Tanjunganom dan Desa Jebengsari

  • Sebelah Barat: Desa Ngargoretno

Lanskap desa yang didominasi oleh kebun-kebun salak dan pemukiman yang tersebar di antara perbukitan menciptakan pemandangan yang asri dan produktif.

Pilar Ekonomi: Pertanian Terpadu dan Peternakan

Perekonomian Desa Banjarharjo berdiri kokoh di atas dua pilar utama yang saling menguatkan: Salak Pondoh dan Kambing Etawa.Sentra Salak Pondoh: Desa ini merupakan salah satu produsen utama Salak Pondoh di Kabupaten Magelang. Hampir setiap keluarga di Banjarharjo memiliki atau mengelola kebun salak. Buah salak dari daerah ini dikenal memiliki rasa manis yang khas dan tekstur yang renyah, membuatnya sangat diminati pasar. Panen salak yang berlangsung hampir sepanjang tahun memberikan sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat. Para petani menjual hasil panen mereka melalui pengepul lokal yang kemudian mendistribusikannya ke berbagai kota besar di Jawa.Pusat Peternakan Kambing Etawa: Di sela-sela kebun salak, berdiri kandang-kadang peternakan Kambing Peranakan Etawa. Beternak kambing PE bukan sekadar aktivitas sampingan, melainkan sebuah industri yang serius dan terorganisir dalam kelompok-kelompok ternak. Warga fokus pada pembibitan untuk menghasilkan keturunan berkualitas maupun penggemukan untuk memenuhi permintaan daging.Keunikan sesungguhnya terletak pada integrasi kedua sektor ini. Para petani salak sangat bergantung pada pupuk kandang dari ternak kambing untuk menjaga kesuburan tanah dan kualitas buah. Pemanfaatan pupuk organik ini tidak hanya menekan biaya produksi karena mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, tetapi juga menghasilkan produk salak yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Sebaliknya, pakan ternak sebagian didapatkan dari hijauan yang tumbuh di sekitar kebun salak. Sistem ini menciptakan sebuah model ekonomi sirkular di tingkat desa yang sangat efisien.

Demografi dan Kehidupan Sosial

Menurut data kependudukan BPS per tahun 2023, Desa Banjarharjo dihuni oleh 3.617 jiwa, yang terdiri dari 1.811 laki-laki dan 1.806 perempuan. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.113 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan yang lebih rendah ini mencerminkan karakter wilayah perkebunan yang membutuhkan lahan lebih luas dibandingkan area persawahan.Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani kebun dan peternak. Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat, diikat oleh kesamaan profesi dan tantangan hidup di wilayah perbukitan. Kelompok Tani (poktan) dan Kelompok Ternak menjadi wadah utama bagi warga untuk berbagi pengetahuan, mengatasi masalah bersama, dan meningkatkan posisi tawar mereka. Semangat gotong royong masih sangat kental, terlihat dalam kegiatan kerja bakti dan tradisi saling membantu antarwarga.

Inovasi dan Potensi Pengembangan UMKM

Meskipun kekuatan utama Banjarharjo saat ini terletak pada produksi bahan mentah (buah salak dan ternak hidup), potensi untuk pengembangan industri hilir sangat terbuka lebar. Pemerintah desa dan kelompok masyarakat mulai melirik peluang untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka.Di sektor peternakan, mulai muncul rintisan usaha pengolahan susu kambing menjadi produk seperti sabun susu atau minuman kesehatan, meskipun skalanya masih terbatas. Di sektor pertanian, inovasi pengolahan salak menjadi produk turunan seperti keripik salak, dodol, atau manisan juga menjadi agenda pengembangan ke depan. Dengan sentuhan inovasi dan pengemasan yang baik, produk-produk olahan ini berpotensi membuka pasar baru dan menciptakan lapangan kerja tambahan di desa.Pemerintah Desa Banjarharjo terus mendorong warganya untuk menangkap peluang ini, memfasilitasi pelatihan kewirausahaan dan membantu akses ke teknologi pengolahan sederhana. Dengan fondasi ekonomi dari sektor hulu yang sudah sangat kuat, pengembangan sektor hilir akan menjadi langkah logis berikutnya untuk membawa Desa Banjarharjo ke tingkat kemakmuran yang lebih tinggi.